Trading Binary Options Dengan Bollinger Bands
Mulai dari taktik demam isu sampai sideways, bollinger bands bisa membantu trader untuk mengenali peluang trading binary options dengan lebih baik.
Bollinger bands sendiri yaitu salah satu indikator pengukur volatilitas harga, yang terdiri dari satu garis Simple Moving Average dan dua grup band berada di atas (upper band) dan di bawahnya (lower band) sebagai standar deviasi dari Sekolah Menengan Atas itu sendiri. Sehingga, tidak heran kalau indikator ini kemudian tampak ibarat channel yang mengikuti pergerakan harga dengan pola-pola pengembangan dan penyempitan yang berbeda-beda. Indikasi dari volatilitas harga diambil dari bentuk-bentuk channel tersebut. Jika channel bollinger bands mengembang maka volatilitas harga dikatakan sedang meningkat, sementara ketika channel menyempit maka volatilitas tidak mengalami peningkatan (harga bergerak ranging).
Pada trading binary options, lonjakan harga tidak mempengaruhi banyaknya profit yang akan diraih trader. Untuk itu, trader binary options hanya perlu mengkondisikan volatilitas harga dengan taktik trading biar sanggup memperkirakan expiry time dengan lebih baik. Dalam hal ini, pemilihan jenis trading juga bisa kuat dalam menentukan keberhasilan option. Sinyal dari bollinger bands sebagai penentu tingkat volatilitas harga bisa membantu trader binary options untuk melaksanakan analisa dengan strategi, jenis trading, pilihan option, dan hukum exit yang sesuai.
Dilihat dari fungsi utamanya, trader binary options bisa memanfaatkan pengembangan channel bollinger bands untuk mengambil option "call" atau "put" secara lebih meyakinkan. Apabila volatilitas harga meningkat di satu arah tren, trader sanggup memanfaatkannya untuk menempatkan option dengan lebih meyakinkan. Tidak hanya itu, fitur-fitur bollinger bands rupanya sanggup memberi banyak akomodasi bagi analisa trading dalam hal lain. Berikut klarifikasi lengkap mengenai penggunaan bollinger bands untuk trading binary options.
Trader bisa memperkirakan pergerakan tren yang signifikan apabila harga menembus salah satu grup band dan ditutup di luar area grup band yang ditembusnya. Situasi ini juga bisa diartikan sebagai breakout harga dan trader bisa dengan segera menempatkan option sesuai arah tren. Untuk pergerakan harga yang bergerak naik trader bisa menunggu sampai harga ditutup di atas upper grup band dan menempatkan option "call". Sementara itu, trader bisa berkemas-kemas untuk mengambil option "put" apabila pergerakan yang menurun sudah terkonfirmasi dengan penutupan harga di bawah lower band.
Untuk konfirmasi lebih lanjut, trader bisa menunggu sampai beberapa candle terbentuk sehabis harga di tutup di luar upper ataupun lower band. Expiry time sebaiknya diatur sesuai time frame, dengan perhitungan 2-3 candle yang terbentuk sehabis candle pertama. Jadi, apabila trader memakai time frame daily, expiry time bisa ditentukan pada waktu 2-3 hari.
Upper dan Lower grup band pada bollinger bands bisa juga bersifat sebagai batas support dan resistan, yang bisa dipakai sebagai level kunci untuk menentukan posisi reversal harga. Pantulan pada upper grup band mengindikasikan pergerakan turun, sedangkan bounce pada lower grup band bisa diartikan sebagai pergerakan naik. Meski tidak terlalu signifikan, trader bisa mengandalkan bollinger bands sebagai level support dan resistance yang cukup teruji untuk menerapkan taktik sideways.
Bollinger Bands Sebagai Penanda Level Overbought dan Oversold
Pencapaian harga di area upper dan lower grup band sanggup juga dipahami sebagai kondisi overbought (jenuh beli) dan oversold (jenuh jual) harga. Pada level-level jenuh ini harga lebih berpotensi untuk mengalami pembalikan. Indikasi ibarat ini biasanya diperoleh dari pembacaan oscillator. Namun, dengan mengikuti syarat-syarat tertentu, trader juga bisa menyebabkan bollinger bands sebagai penanda overbought dan oversold.
Trader hanya perlu memperhatikan karakteristik harga yang terbentuk di area atas dan bawah bang. Harga yang menyentuh upper grup band namun masih ditutup di bawahnya merupakan syarat terjadinya overbought, sedangkan harga yang menyentuh lower grup band dan masih ditutup di atasnya merupakan syarat terjadinya oversold. Dengan pemahaman tersebut, trader bisa semakin yakin untuk menempatkan "call" ketika harga menyentuh lower band, dan menentukan option "put" ketika harga memantul dari upper band.
Trading Boundary Dengan Bollinger Bands
Selain trading sideways dengan jenis dasar call/put, bollinger bands juga bisa membantu trader untuk menyesuaikan range harga pada boundary trading. Channel harga yang terbentuk dari upper dan lower bands bisa menjadi penentu range atas dan range bawah harga. Pada platform broker yang menyediakan settingan range-range harga di boundary options, trader bisa mengatur sendiri range atas dan bawah harga sesuai dengan pembacaan pada upper dan lower band, untuk kemudian menentukan option "in" atau "out". Namun apabila platform broker tidak menyediakan opsi pengaturan range, trader tinggal menentukan "in" (untuk memperkirakan harga akan berada di dalam range) atau "out" (untuk memperkirakan harga akan berada di luar range), dengan dasar analisa pada bollinger bands.
Selain ketentuan bollinger bands di atas, trader juga bisa mengamati beberapa hal berikut ini:
Sumber: http://www.seputarforex.com
Bollinger bands sendiri yaitu salah satu indikator pengukur volatilitas harga, yang terdiri dari satu garis Simple Moving Average dan dua grup band berada di atas (upper band) dan di bawahnya (lower band) sebagai standar deviasi dari Sekolah Menengan Atas itu sendiri. Sehingga, tidak heran kalau indikator ini kemudian tampak ibarat channel yang mengikuti pergerakan harga dengan pola-pola pengembangan dan penyempitan yang berbeda-beda. Indikasi dari volatilitas harga diambil dari bentuk-bentuk channel tersebut. Jika channel bollinger bands mengembang maka volatilitas harga dikatakan sedang meningkat, sementara ketika channel menyempit maka volatilitas tidak mengalami peningkatan (harga bergerak ranging).
Trading Dengan Volatilitas
Pada spot forex, peningkatan volatilitas harga seringkali dimanfaatkan untuk mendapat profit tinggi dalam waktu yang singkat alasannya yaitu harga cenderung bergerak secara cepat dan signifikan. Namun volatilitas yang tinggi juga bisa memperlihatkan potensi kerugian yang cukup besar apabila trader kurang bisa menempatkan posisi exit dengan benar.Pada trading binary options, lonjakan harga tidak mempengaruhi banyaknya profit yang akan diraih trader. Untuk itu, trader binary options hanya perlu mengkondisikan volatilitas harga dengan taktik trading biar sanggup memperkirakan expiry time dengan lebih baik. Dalam hal ini, pemilihan jenis trading juga bisa kuat dalam menentukan keberhasilan option. Sinyal dari bollinger bands sebagai penentu tingkat volatilitas harga bisa membantu trader binary options untuk melaksanakan analisa dengan strategi, jenis trading, pilihan option, dan hukum exit yang sesuai.
Dilihat dari fungsi utamanya, trader binary options bisa memanfaatkan pengembangan channel bollinger bands untuk mengambil option "call" atau "put" secara lebih meyakinkan. Apabila volatilitas harga meningkat di satu arah tren, trader sanggup memanfaatkannya untuk menempatkan option dengan lebih meyakinkan. Tidak hanya itu, fitur-fitur bollinger bands rupanya sanggup memberi banyak akomodasi bagi analisa trading dalam hal lain. Berikut klarifikasi lengkap mengenai penggunaan bollinger bands untuk trading binary options.
Trend Trading Dengan Bollinger Bands
Selain berfungsi sebagai pengukur volatilitas, bollinger bands juga mempunyai fungsi sebagai indikator tren. Trader bisa dengan gampang menemukan indikator ini dalam kategori indikator demam isu di platform trading. Hal ini juga ditunjang oleh salah satu komponen bollinger bands, yaitu SMA, yang merupakan salah satu indikator penentu arah tren.Trader bisa memperkirakan pergerakan tren yang signifikan apabila harga menembus salah satu grup band dan ditutup di luar area grup band yang ditembusnya. Situasi ini juga bisa diartikan sebagai breakout harga dan trader bisa dengan segera menempatkan option sesuai arah tren. Untuk pergerakan harga yang bergerak naik trader bisa menunggu sampai harga ditutup di atas upper grup band dan menempatkan option "call". Sementara itu, trader bisa berkemas-kemas untuk mengambil option "put" apabila pergerakan yang menurun sudah terkonfirmasi dengan penutupan harga di bawah lower band.
Untuk konfirmasi lebih lanjut, trader bisa menunggu sampai beberapa candle terbentuk sehabis harga di tutup di luar upper ataupun lower band. Expiry time sebaiknya diatur sesuai time frame, dengan perhitungan 2-3 candle yang terbentuk sehabis candle pertama. Jadi, apabila trader memakai time frame daily, expiry time bisa ditentukan pada waktu 2-3 hari.
Sideways Trading Dengan Bollinger Bands
Volatilitas harga tidak selamanya mengalami peningkatan, dan harga tidak selalu bergerak di satu arah trend. Ada kalanya harga tidak memperlihatkan arah pergerakan yang jelas, dan volatilitas pasar yang rendah umumnya juga tidak akan memicu pergerakan harga yang terlalu fluktuatif. Di ketika ibarat ini, trader bisa mengandalkan taktik sideways untuk memanfaatkan peluang trading yang tercipta.Upper dan Lower grup band pada bollinger bands bisa juga bersifat sebagai batas support dan resistan, yang bisa dipakai sebagai level kunci untuk menentukan posisi reversal harga. Pantulan pada upper grup band mengindikasikan pergerakan turun, sedangkan bounce pada lower grup band bisa diartikan sebagai pergerakan naik. Meski tidak terlalu signifikan, trader bisa mengandalkan bollinger bands sebagai level support dan resistance yang cukup teruji untuk menerapkan taktik sideways.
Bollinger Bands Sebagai Penanda Level Overbought dan Oversold
Pencapaian harga di area upper dan lower grup band sanggup juga dipahami sebagai kondisi overbought (jenuh beli) dan oversold (jenuh jual) harga. Pada level-level jenuh ini harga lebih berpotensi untuk mengalami pembalikan. Indikasi ibarat ini biasanya diperoleh dari pembacaan oscillator. Namun, dengan mengikuti syarat-syarat tertentu, trader juga bisa menyebabkan bollinger bands sebagai penanda overbought dan oversold.
Trader hanya perlu memperhatikan karakteristik harga yang terbentuk di area atas dan bawah bang. Harga yang menyentuh upper grup band namun masih ditutup di bawahnya merupakan syarat terjadinya overbought, sedangkan harga yang menyentuh lower grup band dan masih ditutup di atasnya merupakan syarat terjadinya oversold. Dengan pemahaman tersebut, trader bisa semakin yakin untuk menempatkan "call" ketika harga menyentuh lower band, dan menentukan option "put" ketika harga memantul dari upper band.
Trading Boundary Dengan Bollinger Bands
Selain trading sideways dengan jenis dasar call/put, bollinger bands juga bisa membantu trader untuk menyesuaikan range harga pada boundary trading. Channel harga yang terbentuk dari upper dan lower bands bisa menjadi penentu range atas dan range bawah harga. Pada platform broker yang menyediakan settingan range-range harga di boundary options, trader bisa mengatur sendiri range atas dan bawah harga sesuai dengan pembacaan pada upper dan lower band, untuk kemudian menentukan option "in" atau "out". Namun apabila platform broker tidak menyediakan opsi pengaturan range, trader tinggal menentukan "in" (untuk memperkirakan harga akan berada di dalam range) atau "out" (untuk memperkirakan harga akan berada di luar range), dengan dasar analisa pada bollinger bands.
Tips Penggunaan Bollinger Bands
Untuk lebih gampang memposisikan indikator ini sebagai perangkat dalam taktik demam isu atau sideways, trader bisa memperhatikan 2 hal berikut ini:- Bentuk
- Arah
Selain ketentuan bollinger bands di atas, trader juga bisa mengamati beberapa hal berikut ini:
- Pada pergerakan bollinger bands yang terlihat semakin menyempit, trader bisa mengantisipasi breakout harga yang diikuti dengan terbentuknya tren yang sangat kuat. Peluang ini bisa diambil untuk menempatkan option "call" atau "put" dengan pilihan expiry time yang lebih fleksibel. Trader bahkan bisa mengambil banyak entry option kalau penguatan harga masih terpantau secara meyakinkan.
- Penggunaan upper grup band dan lower grup band sebagai support dan resistance pada kenyataannya kurang membawa hasil yang akurat. Untuk itu, trader bisa menambahkan garis horizontal dan demam isu line untuk membuka option di momen yang tepat.
Pada gambar tersebut tampak bahwa garis horizontal yang ditempatkan pada level pertemuan harga dengan upper grup band digabungkan dengan uptrend line. Apabila trader kurang yakin untuk eksklusif menempatkan option "put" ketika harga menyentuh upper band, trader bisa menunggu sampai harga break dari uptrend line untuk mulai membuka option "put". Cara ini bisa menjadi alat konfirmasi yang ampuh untuk menghindari false signal dari pantulan harga terhadap bollinger bands.
Sebaliknya, trader juga bisa menempatkan garis horizontal pada level pertemuan harga dengan lower band, dan menggambarkan downtrend line. Ketika harga bergerak menembus demam isu line tersebut, trader sanggup membuka option "call" dengan hukum exit yang sama dengan demam isu trading, yakni 2-3 candle sehabis option ditempatkan. - Trader juga bisa memakai modifikasi EBB (Extended Bollinger Bands), untuk mendapat konfirmasi entry yang lebih valid. Setting indikator ini memakai 2 bollinger bands dengan periodisasi yang berbeda. Trader perlu mencantumkan bollinger bands dengan periode standar (20), dan menambahkannya dengan bollinger bands yang mempunyai periode berbeda. Saran periodisasi untuk bollinger bands yang kedua yaitu 13. Sehingga, setup indikator akan muncul ibarat ini:
Saat harga berhasil menembus EBB, reversal harga diyakini bisa membentuk pergerakan yang lebih ekstrim dan meyakinkan. Untuk itu, trader hanya perlu mengandalkan sinyal "call" atau "put" dari harga yang telah menjangkau level EBB. - Posisi harga terhadap garis tengah bollinger bands yang juga merupakan SMA bisa menjadi indikasi tambahan untuk menempatkan option dengan lebih jelas. Ketika harga memotong Sekolah Menengan Atas dari atas ke bawah, trader bisa mendapat konfirmasi pemanis untuk option "put", begitu pula sebaliknya. Cara ini paling sempurna diterapkan untuk kondisi trending dan ketika volatilitas harga sedang meningkat.
- Selain itu, pola price action pada upper atau lower grup band juga berperan penting dalam pengambilan sinyal entry binary options. Pada area upper dan lower band, trader bisa menantikan pembentukan pin kafe dan gugusan price action lain yang secara umum cukup akurat untuk mengambarkan reversal.
Kesimpulan
Bollinger bands yaitu salah satu indikator teknikal sederhana yang mempunyai banyak fungsi. Trader binary options yang telah familiar dengan penggunaan indikator ini bisa mengaplikasikan penerapannya sebagai perangkat trading untuk mendukung demam isu maupun sideways trading. Dengan hukum entry dari bollinger bands, trader bisa mengatur expiry time yang diubahsuaikan dengan time frame trading.Sumber: http://www.seputarforex.com